Pemeriksaan adanya gigi berlubang atau tidak - pemeriksaan karang gigi - Deteksi penyakit gigi lainnya 3. Tes mata - Deteksi apakah mempunyai gangguan penglihatan seperti plus atau minus - Deteksi buta warna dengan cara membaca angka 4. Tes pendengaran
Dapatdisebabkan oleh radang gusi, gigi yang berlubang parah, atau masalah lainnya. Jika memiliki gigi yang goyang, hampir dipastikan tidak bisa lolos seleksi. Karena jika dicabut pun, TNI tidak mengizinkan prajuritnya memiliki gigi yang tanggal. 4.Tidak ada gigi yang rapuh dan patah
Adabaiknya Anda mengganti gigi yang ompong dengan gigi palsu terlebih dahulu sebelum mengikuti tes. Cara ini bisa memperbesar peluang Anda untuk lolos seleksi menjadi prajurit TNI. 2. Tidak ada gigi berlubang Sama seperti poin sebelumnya, gigi yang berlubang juga bisa mempengaruhi penilaian. Lakukan penambalan jika terdapat gigi berlubang.
Sayajawab, bagi anda yang ingin mengikuti seleksi TNI atau Polri, sebaiknya datang terlebih dahulu ke dokter gigi jauh-jauh hari (jangan mendadak), lakukan pemeriksaan gigi dan mulut secara menyeluruh, apabila ada gigi yang berlubang sebisa mungkin dipertahankan, dirawat, atau ditambal. Tahapan gigi berlubang (sumber gambar : istimewa)
Adabanyak penyebab gigi berlubang yaitu dimulai dari kebiasaan hidup sehari hari hingga kondisi medis yang lebih serius. Secara umum beberapa faktor dari adanya penyebab gigi berlubang diantaranya: 1. Jarang menyikat gigi. Mulut dan gigi yang kotor merupakan penyebab utama dari kemunculan plak. Selain pada permukaan gigi, plak juga dapat
ApaSaja Yang Menggugurkan Di Tes Kesehatan Penerimaan Polri 2022. Setelah seleksi berkas para peserta calon Tamtama, Brigadir, Akpol dan SIPSS akan menghadapi tes selanjutnya yaitu tes Kesehatan Pertama yaitu tes kesehatan bagian luar tubuh. Pada dasarnya tes kesehatan pertama sudah bisa di lihat dengan bantuan rekan anda sehingga bisa di
2oL20. Selamat siang, FA Terimakasih sudah memberikan pertanyaan MCU atau medical check up merupakan pemeriksaan yang dilakukan baik fisik maupun pemeriksaan lain seperti lab dan rotgen, yang dilakukan untuk mengetahui keadaan kesehatan seseorang. MCU dapat dilakukan atas keinginan sendiri, ataupun untuk suatu persyaratan berkerja, kuliah, atau perjalanan lain seperti umroh dan haji. Untuk persyaratan pekerjaan biasanya membutuhkanhasil medical check up yang baik untuk dapat lolos menjadi karyawan atau melanjutkan pekerjaan. Beberapa test yang dilakukan saat MCU Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan lab darah Pemeriksaan rotgen thorax dada Pemeriksaan gigi dan mulut Untuk wanita biasanya disertai pemeriksaan usg bila dibutuhkan Dan beberapa pemeriksaan lain sesuai tempat dan lapangan kerja Anda Untuk mengetahui apakah Anda lolos atau gagal lolos MCU memiliki gigi berlubang, itu sesuai kesepakatan dan aturan dari tempat Anda berkerja. Baiknya Anda melakukan pengobatan seperti penambalan pada gigi dan memeriksakan kesehatan gigi dan mulut tiap 6 bulan ke dokter gigi dan menyikat gigi 2 kali sehari setiap hari untuk mencegah timbul kembali gigi berlubang. Selain itu pastikan Anda sudah bersiap sebelum melakukan medical check up. Persiapan sebelum medical check up meliputi Berpuasa untuk pengambilan sampel darah Tidak mengkonsumsi obat obatan flu 1 hari sebelum melakukan pemeriksaan MCU Buat daftar alergi atau obat yang di konsumsi Tidak mengkonsumsi alkohol sebelum melakukan MCU Setelah itu katakan pada dokter yang memeriksa Anda bila terdapat obat obatan rutin yang harus Anda konsumsi atau Anda memiliki riwayat penyakit tertentu sebelumnya. Selain itu Anda dapat membaca beberpa forum terkait MCU Apakah saya bisa lulus MCU? Medical check up saat haid Semoga bermanfaat Salam sehat
Jakarta - Sewaktu masih kecil Anda pastinya sering mendengar bahwa gigi berlubang disebabkan oleh terlalu banyak makan permen dan cokelat. Ada juga yang mengatakan bahwa masalah kesehatan gigi tersebut disebabkan oleh makhluk tak kasat mata atau bahkan ulat kecil yang menggerogoti gigi Anda. Beberapa pernyataan tersebut ada yang hampir benar, namun ada juga yang benar-benar mitos. Faktanya gigi berlubang disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan kebersihan gigi dan mulut. Bukan sepenuhnya oleh makanan yang dikonsumsi atau bahkan ulat. Berlubangnya gigi dapat disebabkan oleh banyak hal. Bisa karena pola konsumsi yang tidak baik, kebiasaan mengabaikan kebersihan gigi dan mulut atau memang karena gigi rentan terhadap kerusakan. Paling umum ditemukan adalah masalah gigi berlubang karena pola konsumsi dan kurangnya kesadaran akan kebersihan gigi dan mulut. "Harus dipahami dulu sebab gigi berlubang adalah karena terkikisnya email gigi oleh zat asam yang merupakan hasil fermentasi karbohidrat, baik sukrosa, glukosa, laktosa dan lain-lain oleh bakteri buruk dalam mulut. Jadi gigi berlubang ini memang erat kaitannya dengan bakteri, kebersihan gigi dan makanan yang dikonsumsi," ujar drg. Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, SpKGAK, praktisi kesehatan gigi yang juga merupakan pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Jika sisa-sisa makanan tidak dibersihkan dengan benar, bakteri buruk dapat menimbulkan plak. Sebuah lapisan lengket, berwarna hampir putih susu dengan tekstur tak beraturan yang menjadi tempat berlindung dan berkembang biak bakteri buruk di dalam mulut. Plak dapat dengan mudah terbentuk jika sisa-sisa makanan yang tertinggal tidak dengan segera dibersihkan. Ketika sisa makanan yang mengandung glukosa, sukrosa, laktosa dan lain-lain tinggal di dalam mulut, alias tidak dibersihkan, bakteri penyebab plak akan memfermentasinya menjadi zat asam. Email gigi akan dengan mudah terkikis oleh zat asam tersebut. Tanda awal gigi berlubang karies adalah munculnya bercak putih susu pada gigi. Artinya bagian email tersebut sudah terdemineralisasi. Nantinya akan berlanjut ke berlubangnya gigi. Lubang pada gigi juga tidak boleh didiamkan. Proses perusakan dapat melebar, lubang semakin besar dan dalam, dan akhirnya syaraf ikut terinfeksi. Timbul sakit gigi. Gigi berlubang sangat erat kaitannya dengan kesadaran akan kebersihan gigi dan seberapa optimal Anda membersihkan gigi. Tetapi sayangnya, di Indonesia kesadaran tersebut masih sangat minim. Akibatnya penderita sakit gigi yang disebabkan oleh gigi berlubang masih tinggi. Riset kesehatan nasional yang dilakukan pada tahun 2007 mengatakan 7 dari 10 penduduk Indonesia masih mengalami masalah kesehatan gigi ini. "Kebanyakan sebab yang ditemui, lagi-lagi itu. Frekuensi makan camilan sering, didominasi dengan makanan mengandung gula yang sifatnya tidak perlu untuk tubuh. Diimbangi juga dengan kurangnya kesadaran akan kebersihan gigi dan beberapa giginya memang sangat rentan berlubang," terangnya lagi. Sah-sah saja jika Anda memiliki hobi makan. Tetapi tentunya harus disertai dengan kedisiplinan menyikat gigi. Tentunya lebih baik mencegah daripada harus berobat ke dokter karena gigi sudah berlubang bukan? Anda akan menghabiskan banyak waktu dan banyak biaya. Idealnya menyikat gigi dilakukan dua kali sehari. Pagi hari setelah sarapan dan di malam hari. Sikat gigi dengan benar yaitu dengan arah ke atas dan ke bawah, mulai dari gusi hingga ke ujung permukaan gigi. Jika ingin hasil yang lebih sempurna, boleh saja melengkapi rutinitas menyikat gigi dengan berkumur menggunakan mouthwash berantiseptik. Sebagai pertimbangan pilihlah mouthwash dengan kandungan antiseptik alami, namun efektif menghalau kuman penyebab plak. Seperti LISTERINE, mouthwash dengan kandungan antiseptik alami yang mudah ditemui di pasaran. LISTERINE memiliki kandungan antiseptik berupa empat minyak atsiri yaitu thymol, eucalyptol, menthol dan methyl salicilate. Kombinasi keempatnya efektif menembus lapisan biofilm plak dan menghalau 99,9% mikroorganisme jahat di dalamnya. Kandungan fluoridenya dapat membantu memelihara kekuatan email gigi. Sementara, kandungan zinc membuat plak tidak mudah terbentuk pada gigi. Rutin berkumur dengan 20 ml cairan Listerine selama 30 detik, efektif mencegah masalah gigi yang disebabkan oleh plak seperti gigi berlubang, karang gigi, gangguan dan infeksi gusi serta bau mulut. Tentang Dokter Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, drg., SpKGAK Dr. Mochamad Fahlevi Rizal, drg., SpKGAK. Praktisi kesehatan gigi yang menekuni perawatan kesehatan gigi anak. Mengabdikan diri sebagai tenaga pengajar dan staf akademik di Departemen Pediatric Dentistry, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Indonesia. Selain itu juga membantu pelayanan kesehatan gigi sebagai tenaga medis di Meilia Hospital – Cibubur, RS. Islam Jakarta - Cempaka Putih dan Klinik Gedong. adv/adv
Sakit gigi berlubang tidak hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi juga memicu hilangnya nafsu makan. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu komplikasi berbahaya. Oleh karena itu, gigi berlubang perlu diatasi dengan penanganan yang tepat dan sesuai tingkat keparahannya. Penyebab umum gigi berlubang adalah plak. Plak berasal dari sisa makanan yang mengandung gula dan pati. Jika tidak dibersihkan, plak akan diubah menjadi asam oleh bakteri alami di dalam mulut. Zat asam tersebut bisa merusak enamel pelindung gigi dan membuat gigi berlubang. Gigi berlubang sering kali tidak menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit biasanya baru muncul ketika lubang pada gigi tidak dirawat, semakin besar, dan memengaruhi saraf. Apabila sakit akibat lubang pada gigi tidak segera ditangani, hal ini bisa meningkatkan risiko komplikasi gigi berlubang, misalnya pembentukan nanah dalam gigi, sinusitis, bahkan infeksi yang meluas ke seluruh tubuh atau sepsis. Cara Mengatasi Sakit Gigi Berlubang Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi sakit gigi berlubang, antara lain 1. Memberikan fluoride Jika lubang pada gigi masih dalam tahap awal dan tergolong ringan, perawatan dengan fluoride bisa dijadikan solusi untuk memperkuat dan memperbaiki enamel gigi yang rusak. Caranya adalah dengan mengoleskan fluoride dalam bentuk cair, busa, gel, atau pasta ke gigi selama beberapa menit. Kini, hampir seluruh pasta gigi dan obat kumur yang dijual bebas telah mengandung fluoride, sehingga langkah penanganan semakin mudah dilakukan. Namun, jika tidak efektif, dokter gigi biasanya memberikan pasta gigi atau obat kumur resep dengan kandungan fluoride yang lebih kuat. 2. Menambal gigi Dokter biasanya akan menambal gigi berlubang bila telah menimbulkan perubahan warna gigi, perubahan struktur gigi, rasa nyeri tiba-tiba tanpa sebab, serta nyeri saat mengonsumsi makanan dan minuman yang manis, dingin, atau panas. Untuk menambal gigi yang berlubang, dokter akan membuang bagian gigi yang rusak lebih dulu dengan cara dibor. Setelah itu, gigi akan ditambal menggunakan bahan, seperti perak, emas, resin komposit, atau porselen. 3. Menggunakan crown gigi Untuk kerusakan gigi yang lebih parah atau gigi rapuh, dokter biasanya akan membuatkan crown gigi khusus yang ditempatkan di atas gigi untuk menggantikan seluruh mahkota alami gigi. Mahkota buatan ini bisa terbuat dari emas, porselen, atau resin. 4. Melakukan perawatan saluran akar gigi Perawatan saluran akar gigi juga bisa dilakukan untuk mengatasi sakit gigi berlubang. Perawatan ini diperlukan apabila pembusukan sudah mencapai bagian dalam gigi atau pulpa. Perawatan saluran akar gigi dilakukan dengan membuang pulpa gigi yang sakit. Setelah bersih, dokter gigi dapat melakukan tambalan atau memberikan crown sehingga gigi tidak perlu dicabut. 5. Mencabut gigi Cabut gigi diperlukan jika perawatan saluran akar tidak membantu. Artinya, pada kondisi ini pembusukan di gigi sangat parah hingga tidak dapat dipulihkan dan harus dibuang. Gigi yang dicabut akan meninggalkan ruang atau celah yang memungkinkan gigi lainnya bergeser. Selain itu, gigi ompong atau yang sudah dicabut bisa menimbulkan sulit mengunyah. Oleh karena itu, jika memungkinkan, disarankan untuk membuat bridge atau rangkaian gigi palsu untuk menggantikan gigi yang dicabut tersebut. Untuk mencegah sakit gigi berlubang, penting untuk merawat kesehatan gigi dengan rutin membersihkan gigi minimal 2 kali sehari, mengurangi makanan atau minuman manis, serta membersihkan celah gigi dengan benang gigi secara rutin. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan ke dokter gigi minimal setiap 2 tahun sekali untuk orang dewasa dan setahun sekali untuk anak-anak. Jika Anda mengalami sakit gigi berlubang atau disertai gejala berupa sulit mengunyah, wajah bengkak, dan sulit membuka mulut, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah infeksi parah.
Untuk menjadi calon prajurit TNI atau POLRI, Anda tidak hanya harus memiliki kondisi tubuh yang prima, tetapi juga gigi yang sehat! Berikut beberapa syarat kesehatan gigi militer Tidak Pakai Kawat Gigi Para peserta militer tidak boleh menggunakan kawat gigi. Karena, calon militer akan lebih mudah mengalami trauma pada gigi dan rahang selama latihan apabila sedang menggunakan kawat gigi. Bila Anda sedang melakukan perawatan orthodontik, lebih baik tunda pendaftaran dan ikuti seleksi militer berikutnya. Gigi Tidak Berlubang Jika gigi Anda berlubang, maka gigi perlu dirawat terlebih dahulu. Perawatannya tergantung dari kondisi gigi tersebut. Bila gigi yang berlubang masih sebatas dentin, penambalan bisa segera dilakukan. Namun, bila lubang sudah menembus ruang pulpa, saraf harus dirawat sebelum ditambal. Artikel Lainnya Gigi Berlubang, Ditambal atau Dicabut? Tidak Ada Sisa Akar Bila terdapat gigi berlubang yang sudah tidak bisa dirawat atau sisa akar yang tertinggal, sebaiknya segera dilakukan pencabutan. Tidak Ada Gigi Berjejal Kasus lain seperti gigi berjejal atau tumpang tindih dapat mengurangi penilaian. Tak hanya itu, gigi yang terlalu maju atau tonggos juga bisa bermasalah. Karena, gigi tonggos berpotensi besar terkena trauma saat latihan fisik. Tidak Ada Gigi Ompong Bila terdapat banyak gigi yang hilang karena pencabutan, penilaian juga akan berkurang. Kecuali kalau seluruh gigi yang hilang sudah digantikan dengan gigi tiruan atau gigi palsu. Apabila saat mendaftar gigi yang hilang belum digantikan dengan gigi palsu, kemungkinan besar Anda tidak lulus seleksi. Itulah syarat-syarat kesehatan gigi militer yang perlu diperhatikan. Bila Anda bercita-cita tergabung dalam militer, mulailah lebih memerhatikan kesehatan gigi. Konsultasi awal ke dokter gigi bisa lebih mudah lewat LiveChat dari Klikdokter! Silakan dicoba. FR/AYU
Gigi mana yang lebih berisiko mengalami karies?Dikutip dari Mayo Clinic, gigi premolar dan geraham adalah gigi yang paling rentan berlubang. Ini karena bentuknya yang banyak lekukan dan celah sekaligus sulit dijangkau saat menyikat gigi. Cara mengatasi gigi depan berlubang Orang-orang yang tidak menjaga kebersihan gigi dan mulut lebih berisiko mengalami gigi depan berlubang. Padahal, gigi ini mudah dijangkau saat menyikat gigi dan flossing. Karies pada gigi seri yang ukurannya besar dan sudah menghitam tentu akan sangat terlihat saat Anda menggigit makanan, tertawa lebar, atau berbicara dengan orang lain. Untuk mengatasinya, tentu Anda butuh pertolongan dari dokter gigi. Berikut ini merupakan beberapa cara memperbaiki dan menutupi gigi berlubang bagian depan. 1. Fluoride varnish Apabila karies gigi diketahui pada tahap awal, dokter gigi umumnya akan melakukan prosedur fluoride varnish untuk memperbaiki lapisan email gigi. Fluoride adalah mineral yang umum ditemukan dalam pasta gigi dan obat kumur. Zat ini membantu remineralisasi, yakni proses mengembalikan mineral gigi yang terkikis akibat erosi gigi. Prosedur ini dilakukan dengan mengoleskan gel fluoride pada permukaan gigi hingga terbentuk lapisan tipis. Gel ini akan cepat mengeras dan terserap ke dalam gigi Anda. Selain perawatan di klinik, dokter gigi mungkin meresepkan pasta gigi atau obat kumur khusus bila Anda berisiko tinggi mengalami kerusakan gigi. 2. Tambal gigi Cara mengatasi gigi keropos hitam berlubang bagian depan lainnya yakni dengan tambal gigi. Prosedur ini biasanya dokter gigi lakukan bila lubang pada gigi tidak begitu besar dan kerusakan yang terjadi belum mencapai bagian dalam gigi. Dokter gigi awalnya akan mengebor karies gigi yang membusuk. Untuk mengurangi rasa sakit, Anda mungkin menerima suntik anestesi lokal sebelumnya. Kemudian, dokter akan mempersiapkan bahan tambalan yang disesuaikan dengan warna gigi, seperti resin komposit atau semen ionomer kaca SIK. Dokter gigi selanjutnya akan membentuk dan menambahkan bahan khusus supaya tambalan jadi lebih kencang dan melekat pada gigi asli. 3. Perawatan saluran akar Jika bakteri penyebab gigi berlubang sudah menyerang ke bagian gigi yang lebih dalam, seperti dentin dan pulpa, dokter gigi biasanya menyarankan perawatan saluran akar. Prosedur perawatan saluran akar root canal treatment dilakukan dengan mengangkat jaringan pulpa yang terinfeksi, membersihkan rongga pulpa, lalu mengisinya dengan bahan khusus. Setelahnya, dokter gigi akan melakukan penambalan gigi dengan bahan resin komposit. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin akan membutuhkan mahkota tiruan dental crown. Dibandingkan dengan tambal gigi, perawatan saluran akar membutuhkan perawatan lebih lama. Anda umumnya membutuhkan 1–2 kali kunjungan ke dokter gigi. 4. Veneer gigi Tambalan gigi depan yang berlubang mungkin akan terlihat, terlebih bila ukuran karies lumayan besar. Oleh sebab itu, Anda juga disarankan untuk melakukan veneer gigi setelahnya. Veneer merupakan cara yang ampuh untuk menutupi gigi berlubang bagian depan. Dokter gigi akan melapisi bagian depan gigi dengan cangkang tipis yang serupa dengan gigi asli. Cara ini mampu memperbaiki tampilan gigi depan setelah tambal gigi dan perawatan saluran akar. Gigi akan lebih putih dan membuat senyum Anda tampak lebih cerah. Umumnya, cangkang ini terbuat dari resin komposit dan porselen. Jika dirawat dengan benar, veneer bisa bertahan lama, sekitar 5–15 tahun. 5. Cabut gigi Apabila dibiarkan dalam waktu lama, infeksi bakteri dapat membuat gigi keropos dan berwarna hitam. Kedua hal tersebut biasanya menjadi pertanda dari gigi mati atau busuk. Dokter akan menyarankan cabut gigi bila kerusakan gigi sudah parah dan tidak bisa diperbaiki lagi. Prosedur ini relatif sederhana dan tidak menimbulkan sakit setelahnya. Gigi susu yang dicabut nantinya akan digantikan oleh gigi permanen. Namun, bila gigi dewasa yang dicabut, tentu hal ini bisa menyebabkan ompong pada gigi depan. Maka dari itu, dokter gigi akan menyarankan untuk pasang gigi palsu. Dokter akan menentukan jenis gigi palsu lepasan atau permanen sesuai kebutuhan Anda. Ragam cara mencegah gigi berlubang Pada dasarnya, langkah pencegahan gigi depan berlubang sama halnya dengan cara menjaga kesehatan gigi dan mulut sehari-hari. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan. Menyikat gigi secara rutin dua kali sehari, yaitu pada pagi dan malam hari. Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dan sikat gigi berbulu lembut. Lakukan teknik menyikat gigi dengan benar agar bisa menjangkau seluruh bagian gigi. Tambahkan flossing dan obat kumur untuk membersihkan sela-sela gigi. Konsumsi makanan sehat dan batasi makanan atau minuman manis. Berhenti merokok. Penting juga bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. Dengan begitu, kerusakan gigi yang lebih parah bisa Anda hindari. Jika Anda memiliki pertanyaan lain seputar kondisi ini, jangan ragu untuk konsultasi dengan dokter gigi guna memperoleh solusi terbaik. Kesimpulan Gigi depan berlubang disebabkan oleh penumpukan plak akibat bakteri dan sisa-sisa makanan yang menempel pada permukaan gigi. Tergantung keparahannya, dokter gigi akan mengatasi gigi berlubang bagian depan dengan prosedur fluoride varnish, tambal gigi, perawatan saluran akar, veneer gigi, hingga cabut gigi. Kebersihan mulut yang baik dan pemeriksaan rutin ke dokter gigi merupakan kunci utama dalam mencegah kerusakan gigi.
gigi berlubang dapat lolos tes kesehatan